DIALOG LINTAS AGAMA NUSANTARA : Merajut Tali Persaudaraan Untuk Kreasi Bangsa

Blog Single

Ferry

Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam 

Kamis, 29 Agustus 2019 di Aula lt.2 Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, telah berlangsung Dialog Lintas Agama yang dilaksanakan oleh teman-teman KKN-IK IAIN Kudus sebagai Program Kerja PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, berkolaborasi dengan Dosen Prodi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus bersama Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus. Dialog tersebut dinamakan DILAN (Dialog Lintas Agama Nusantara) dengan tema : “Merajut Tali Persaudaraan Untuk Kreasi Bangsa”.

Indonesia sedang dalam proses darurat Toleransi, keutuhan dan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah negara kian menghadapi tantangan yang berat, dimana persoalan politik dan sosial dewasa ini, bermain peran begitu hebat dalam menentukan wajah negara bangsa yang menganut berbeda-beda tapi tetap satu pada masa depan. Untuk itu, sangat penting sekali merawat Kerukuna Antar Umat Beragama di daerah melalui peran generasi Muda karena peran sentral pembangunan bangsa ada di tangan pemuda.

Terkait dengan generasi muda (pemuda), adalah masa ke-emasan dimana rasa ingin tahu dan rasa ingin mencoba yang sangat tinggi. Namun, dibalik masa ke-emasan tersebut sangat rentan akan pengaruh Radikalisme. Sebab, literasi yang menjadi pedoman oleh generasi muda memandang bahwa agama menimbulkan kekerasan. Kita sebagai generasi muda, harus mampu untuk memandang sesuatu tidak hanya pada satu sisi saja. Sehingga, dapat menciptakan rasa saling menghormati dan sikap toleransi yang dijunjung atas dasar kemanusiaan. 

Dialog Lintas Agama adalah salah satu cara untuk menciptakan dan merawat Kerukunan Umat Beragama, sehingga dapat tercipta rasa Toleransi antar umat beragama. Dialog Lintas Agama dapat digunakan sebagai wadah bagi umat beragama dalam menyampaikan aspirasi, baik bertegur sapa, saling menyapa & disapa, bertukar pengalaman & pikiran, serta aspirasi lain untuk menciptakan suatu kerukunan yang dibungkus dalam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Poin penting yang dapat diambil dalam Dialog Lintas Agama, yakni bagaimana menekankan rasa hati dan perasaan kepada sesama manusia (memanusiakan manusia) yang sama-sama memiliki agama kepercayaan masing-masing. Kegiatan Dialog Lintas Agama tidak hanya terbatas pada berdialog dan bertukan pikiran (pengalaman), tetapi bagaimana kita menciptakan dan melakukan karya bersama, baik melalui budaya maupun kemanusiaan dan diaplikasikan dalam kehidupan nyata yang menyangkut masyarakat lintas agama. 

Sejarah membuktikan, bangsa Indonesia mampu mengalahkan penjajah yang menjajah ratusan tahun lamanya dengan satu kunci, yaitu persatuan. Maka, dengan adanya kegiatan Dialog Lintas Agama menjadi salah satu faktor untuk mempersatukan umat dan memperkuat bangsa Indonesia.

Share this Post1: