Perkuat Kerukunan : Prodi AFI PPL dan PKL Terintegrasi di Interfidei Yogyakarta

Blog Single

Yogyakarta – Sembilan Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Kudus secara resmi memulai Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang terintegrasi dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Institut DIAN/Interfidei Yogyakarta, Kamis (19/06/2025). Kegiatan ini menjadi ajang strategis dalam memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa, khususnya dalam konteks keberagaman, penguatan moderasi beragama, dan kolaborasi lintas iman.

Didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Irzum Farihah, M.Si., para mahasiswa disambut hangat oleh Direktur Interfidei, Pdt. A. Elga J. Sarapung, beserta tim. Dalam sambutannya, Elga menegaskan bahwa dialog antar iman adalah fondasi penting dalam merawat keberagaman dan menciptakan perdamaian. “Dialog bukan soal menyamakan semua keyakinan, tetapi soal menemukan titik temu kemanusiaan,” ujarnya.

Acara pembukaan ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Jakarta, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta, Mindanao State University dari Filipina, serta Prof. Patrice C. Brodeur dari Canada Research on Islam. Hadir pula mahasiswa pascasarjana (S2) dari Filipina yang terlibat dalam forum kolaborasi dialog antar iman, memperkuat semangat persaudaraan dan solidaritas global.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, para peserta menyaksikan dua film dokumenter berjudul “20 Tahun Interfidei” dan “30 Tahun Interfidei” yang menggambarkan perjalanan panjang Interfidei dalam membangun ruang-ruang perjumpaan lintas agama dan budaya di Indonesia. Pemutaran film ini kemudian dilanjutkan dengan diskusi reflektif mengenai pentingnya menjaga kerukunan umat beragama, di mana mahasiswa bersama para undangan berbagi pandangan, pengalaman, dan gagasan mengenai tantangan keberagaman di era kontemporer.

Program magang yang berlangsung selama satu bulan ini akan menjadi sarana pembelajaran nyata bagi mahasiswa AFI dalam memahami dinamika sosial-keagamaan di masyarakat. Mereka akan terlibat langsung dalam kegiatan komunitas lintas iman, praktik dialog, dan kontribusi sosial yang memperkuat visi moderasi, kemanusiaan, dan keadilan.

 

 

 

Share this Post1: