Yogyakarta, ISAIS UIN Sunan Kalijaga – Kegiatan pembukaan pelatihan akademik dan kolaborasi mahasiswa di bawah naungan Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) berlangsung dengan penuh semangat dan makna pada hari Selasa 24 Juni 2025. Dalam sambutannya, Bapak Moh Muhtador, M. Hum, selaku narasumber awal, menekankan pentingnya proses pembentukan keilmuan yang tidak hanya berhenti pada teori, tetapi juga diimplementasikan dalam bentuk artikel ilmiah, proposal penelitian, dan karya nyata lainnya.Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan juga menjadi ruang pembelajaran terbuka bagi mahasiswa untuk menulis, menggali pengetahuan, serta mengembangkan skill akademik menjelang semester akhir, terutama di semester 8 yang menuntut penyelesaian studi tepat waktu.

ISAIS hadir sebagai tempat kolaborasi keilmuan lintas disiplin, tempat mahasiswa belajar secara intens dan mengalami proses keberagamaan yang majemuk. Menurut W.J. Sutjipto dalam sesi pemantik diskusi, pengembangan pengetahuan dan skill bukan hanya soal akademik, melainkan juga mencakup kemampuan bersosialisasi dan membentuk jaringan ilmiah yang produktif.

Mahasiswa ISAIS diajak untuk menyadari bahwa pengalaman keberagamaan yang berbeda-beda adalah kekayaan, bukan penghalang. Perbedaan antara mahasiswa dari kampus seperti UIN Kudus dan UIN Sunan Kalijaga justru menjadi potensi kolaboratif. Dalam forum ini, mahasiswa bebas menjadi diri sendiri, saling menghargai, dan terbuka terhadap hal-hal baru yang terus berkembang setiap hari.

ISAIS tidak hanya menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi seminar proposal, tetapi juga melatih kepekaan terhadap problem akademik dan sosial yang dihadapi di masyarakat. Iklim akademik yang intens, dukungan dari para kolega, serta jaringan sosial yang terbangun menjadikan ISAIS sebagai simpul pembeda dari institusi akademik lainnya.
Dengan moto pembelajaran yang mengedepankan latihan, keikhlasan, dan keterbukaan, ISAIS membentuk mahasiswa menjadi agen perubahan yang siap menjawab tantangan zaman.