Gandeng MA Manzilul Ulum, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Gelar Pelatihan Pembuatan Konten Media Sosial Bagi Guru Madrasah Aliyah
Kudus, 21 Oktober 2024 – Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus bersama Madrasah Aliyah (MA) Manzilul Ulum sukses menyelenggarakan workshop bertajuk “Membangun Konten Media Sosial bagi Guru Madrasah Aliyah: Kreatif, Edukatif, dan Beretika Islami.” Kegiatan yang diadakan pada tanggal 19-20 Oktober 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru madrasah dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana pendidikan yang menarik, mendidik, dan tetap mengedepankan nilai-nilai Islami.
Workshop ini diikuti guru madrasah aliyah Manzilul Ulum. Para peserta diajak untuk memahami peran media sosial dalam dunia pendidikan sekaligus diajarkan cara membuat konten yang kreatif dan sesuai dengan prinsip etika Islami.
Ketua Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus, Nuskhan Abid, menyatakan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam dunia pendidikan modern. “Melalui media sosial, kita bisa menyebarkan nilai-nilai kebaikan dan pendidikan dengan cara yang lebih kreatif dan mudah diterima oleh siswa, namun tetap harus dalam koridor etika Islami,” ujarnya.
Narasumber menyampaikan materi tentang cara menghasilkan konten edukatif yang menarik. Beliau menekankan pentingnya kreativitas dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga dapat menarik minat siswa, namun tetap mematuhi etika dalam penggunaan media sosial.
Peserta workshop juga diajak untuk melakukan praktik langsung dalam membuat konten visual dan video edukatif. Beberapa guru tampak antusias mencoba berbagai aplikasi pembuatan konten yang diperkenalkan oleh narasumber. Selain itu, materi tentang social media ethics juga diberikan agar para guru dapat memahami tata cara berinteraksi di dunia digital yang sejalan dengan ajaran etika.
Kepala Madrasah Aliyah Manzilul Ulum, Hj. Lukluk Ulfiana, M.Pd.I., menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Semoga workshop ini dapat membekali para guru dengan keterampilan baru yang dapat membantu mereka dalam mengajar, sekaligus menjadi contoh bagaimana media sosial dapat digunakan secara positif dan Islami,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan diskusi interaktif antara peserta dan narasumber, para guru berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam mengintegrasikan media sosial ke dalam proses pembelajaran. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan guru-guru madrasah aliyah yang lebih adaptif dengan perkembangan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai agama.