Calon Wisudawan dan Wisudawati ke XXXIX Prodi AFI mengikuti Yudisium dan Pembinaan Karir Fakultas Ushuluddin
Kudus, 15 April 2025 — Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus menyelenggarakan kegiatan Yudisium dan pembekalan karir bagi calon wisudawan dan wisudawati Periode XXXIX. Acara ini berlangsung di Auditorium Lantai 2 SBSN Gedung Tarbiyah IAIN Kudus dan diikuti oleh 161 peserta dari berbagai program studi di lingkungan Fakultas Ushuluddin.
Dekan Fakultas Ushuluddin, Prof. Dr. H. Ahmad Atabik, Lc., M.Si., secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bekal mental, spiritual, dan keterampilan praktis kepada para lulusan sebelum mereka terjun ke masyarakat. “Wisuda bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari perjuangan baru. Kami berharap para alumni Fakultas Ushuluddin mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai keislaman dan keilmuan di tengah masyarakat,” ujarnya.
Pada periode ini, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) meluluskan sebanyak 27 mahasiswa, dengan Novi Krismayanti terpilih sebagai lulusan terbaik berkat prestasi akademik yang membanggakan.
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah pengumuman wisudawan terbaik dari masing-masing program studi. Untuk Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Novi Krismayanti dengan nilai kumulatif 3,86.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh perwakilan HMPS AFI, kepada Wakil Dekan I yaitu Dr. Abdul Karim, S.S., M.A menyampaikan bahwa kegiatan ini telah rutin dilaksanakan dalam dua hingga tiga tahun terakhir sebagai bentuk tanggung jawab fakultas terhadap para calon lulusan. Beliau menekankan bahwa pembekalan ini bukan hanya formalitas, tetapi merupakan wujud layanan akademik dan moral untuk mempersiapkan para sarjana menghadapi realitas kehidupan pasca kampus.
“Kita ingin para lulusan siap menghadapi tantangan dunia kerja, memiliki kesiapan mental, spiritual, dan keterampilan yang dibutuhkan. Wisuda bukanlah akhir, tapi justru awal dari perjuangan baru. Ketika sudah menjadi sarjana, beban moral dan sosial akan semakin besar, dan mereka dituntut untuk tetap produktif dan memberi manfaat,” ujar beliau.
Ia juga menambahkan bahwa acara ini memiliki nilai silaturahmi yang tinggi, menjadi ruang untuk mempererat hubungan antara dosen dan mahasiswa menjelang kelulusan. Harapannya, para lulusan mampu berkompetisi, melanjutkan studi jika ada kesempatan, atau berkontribusi aktif di dunia kerja dan masyarakat. “Jangan sampai setelah menjadi sarjana justru mencetak pengangguran yang tidak produktif. Tetaplah menjadi pribadi yang memberi warna dan manfaat,” pesannya.
Acara juga dimeriahkan dengan sesi berbagi pengalaman dari para alumni yang telah sukses berkiprah di dunia profesional maupun akademik. Mereka memberikan wawasan terkait tantangan dan peluang di era digital, serta tips dalam menghadapi dunia kerja. Suasana berlangsung interaktif dan penuh antusiasme, dengan para peserta aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan.
Sebagai penutup wawancara kami, Wakil Dekan I turut memberikan pesan kepada mahasiswa yang masih menjalani proses akademik. Ia mengingatkan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama kuliah, untuk mengasah prestasi akademik maupun keterampilan non-akademik yang relevan dengan masa depan mereka.
Kegiatan Yudisium dan pembekalan ini diharapkan dapat mempersiapkan para calon wisudawan dan wisudawati untuk menghadapi tantangan di dunia nyata, serta menjadi lulusan yang kompeten, tangguh, dan berintegritas.