Setelah terbentuknya wadah berkreasi dan bereksistensi untuk mahasiswa filsafat se-Indonesia. Wadah tersebut diberi nama Lingkar Mahasiswa Filsafat Indonesia (LIMFISA) pada 28 Oktober 2017 di IAIN Tulungagung, dan sudah berjalan beberapa kegiatan LIMFISA lainnya. Kini UIN Walisongo Semarang menjadi tuan rumah untuk mengadakan acara silaturahmi nasional dan rapat koordinasi nasional pada tanggal 26-28 April 2019. Untuk mengkoordinasi progam kerja setiap wilayah yang sudah berjalan. sekaligus untuk mentukan tuan rumah Kongres LIMFISA yang kedua.
-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terpilih menjadi tuan rumah Kongres LIMFISA yang kedua setelah sebelumnya menang pemvotingan dari UIN Palembang dan Universitas Panca Budi Medan. Rencananya kongres yang kedua akan diadakan pada bulan Oktober 2019. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa filsafat dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia, seperti Jogja, Semarang, Kudus, Surakarta, Banten, Jakarta, Palembang, Bukit Tinggi, Medan, bahkan Palu.
-
Afif Al-Ayyubi selaku ketua LIMFISA mengapresiasi dan berterima kasih kepada seluruh peserta rapat koordinasi nasional dari berbagi wilayah di Indonesia yang sudah jauh-jauh dan bersemangat datang ke Semarang. Zein Muhammad Masykur selaku mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Salatiga, yang pada kesempatan ini menjadi ketua panitia acara berpesan agar LIMFISA senantiasa memegang teguh visi dan misi yang telah disepakati bersama serta memaksimalkan jaringan agar memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
-
Zainul Adzfar, M.Ag selaku Ketua Prodi Aqidah dan Filsafat Islam UIN Walisongo, menitipkan pesan bahwa mahasiswa filsafat masa kini harus memperhatikan krisis logosentris masa kini. Sehingga mahasiswa sadar bahwa jangan mudah tergerus arus logika pasar yang kini bertaburan. Beliau juga mengungkapkan bahwa UIN Walisongo berterima kasih telah diberikan kepercayaan oleh LIMFISA untuk menjadi tuan rumah penyelenggara acara. Sekaligus mengapresiasi atas terselenggaranya acara Rapat Koordinasi LIMFISA.