Akidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus Gelar Konferensi Internasional Bertema Agama dan Filsafat di Asia Tenggara

Blog Single

Rabu, 5 Oktober 2022. Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri Kudus telah melaksanakan kegiatan 7th Fikrah International Annual Conference (FAIC) 2022 di Gedung Rektorat Lantai 3 serta ruang maya media zoom, dengan mengusung tema “Religion and Philosophy in Southeast Asia”. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menggali perkembangan antara agama dan filsafat di Asia Tenggara

Kegiatan Fikrah Internasional ke-7 ini menghadirkan dua narasumber yang hebat dan berpengalaman dalam bidangnya yaitu Bapak Abdul Hakim Mohad dari Universitas Sains Islam Malaysia dan Bapak Muhamad Idris Dureh dari Universitas Fatoni Thailand. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa Dosen dan Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus, dan beberapa peserta dari luar kampus IAIN Kudus dan dari Malaysia.

Dalam sambutannya, Bapak Atabik selaku Dekan Fakultas Ushlududdin menyampaikan bahwa “Antara agama dan Filsafat tidak bisa terpisahkan. Di Asia Tenggara, agama dan filsafat mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga tidak heran apabila keduanya dapat menimbulkan beberapa konflik atau persinggungan. Konflik yang bisa disebabkan oleh pengaruh dari filsafat Islam maupun filsafat timur. Oleh karena itu, agama dan filsafat harus dijaga karena merupakan khazanah ilmu yang menarik untuk dikaji”

Para penganut agama menjadikan agama sebagai way of life. Maka memahami falsafah agama membawa peranan penting bagi kehidupan, agar agama tidak hanya dipahami sebagai kepercayaan yang didalamnya mengandung ritual-ritual dan peraturan agama.

Lebih jauh Bapak Muhammad Hakim Mohad dari Malaysia juga menegaskan: “Tidak sedikit kekacauan di dunia yang muncul mengatasnamakan agama, permasalahan selalu bersembunyi dibalik kata agama. Oleh sebab itu diperlukan cara supaya antar umat beragama terjalin kerukunannya” Perbedaan selalu muncul disetiap perputaran waktu, yang penting adalah bagaimana cara mengatasi agar perbedaan tersebut tidak sampai pada timbulnya konflik besar. Bapak Muhammad Idris Duereh dari Thailad menyatakan “Konflik keagamaan dapat diatasi dengan Dialog antar agama, melakukan pendekatan damai dengan konsep wasatiyyah, rundingan damai” maka konflik dikalangan umat beragama juga disebabkan ketegangan, kemarahan, kekerasan dan sikap fanatik akan hilang dan lahirlah agama penuh cinta, kedamaian, dan saling mengasihi antar sesama sebab perbedaan adalah rahmat dari Tuhan.

Dengan diadakannya kegiatan Fikrah International ini, diharapkan dapat menyambung tali silaturahmi, memperkuat sikap toleransi dan damai di Asia Tenggara. Ilmu yang diperoleh dapat memberikan manfaat dan menjadi hikmah yang membawa keberkahan dalam hidup.

 

Share this Post1: