Penelitian Kolaborasi Internasional: Dosen-Mahasiswa Program Studi AFI, TP dan UNISSA Brunei Darussalam Bahas Inklusifitas Agama dan Isu Lingkungan
Brunei Darussalam – Sebuah penelitian kolaboratif internasional yang menghubungkan akademisi dan mahasiswa dari Indonesia, Brunei Darussalam sedang berlangsung untuk mengkaji hubungan antara perilaku beragama inklusif dan sikap ramah lingkungan di masyarakat beriman. Penelitian ini melibatkan dosen dan mahasiswa dari Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam (AFI) serta Tasawuf Psikoterapi (TP) dari Indonesia, Universiti Islam Sultan Sharif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, dan mahasiswa dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Peserta penelitian diantaranya adalah Dr. Irzum Farihah, M. SI (Dosen AFI), Erina Rahmajati (Dosen TP), Dr. Mariam Binti Abdul Rahman (UNISSA), Izzah Naqibah Binti Kamis, M.A. (UNISSA), serta dua mahasiswa, Dera Emilia Prastiwi (Mahasiswa Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam) dan Nikhla Isfa Khuraiya (UniversitasNAIR).
Penelitian yang berjudul “Perilaku Beragama Inklusif dalam Membangun Sikap Ramah Lingkungan pada Masyarakat Beriman di Indonesia, Brunei Darussalam, dan Belanda” ini bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana nilai-nilai agama dapat berperan dalam mendorong perilaku ramah lingkungan di tiga negara dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda.
Sebagai bagian dari penelitian, para peserta melakukan wawancara dan penggalian data dengan berbagai organisasi non-pemerintah (NGO) dan proyek kerajaan di Brunei, termasuk Kilang ReRoot, PAKU Project, Zero Waste, Tebalik Plastik, dan Kementerian Pendidikan. Organisasi dan proyek ini dipilih karena perannya yang signifikan dalam mempromosikan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan di kalangan masyarakat Brunei.
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 29 Agustus hingga 2 September 2024, dengan fokus pada memahami bagaimana prinsip-prinsip keagamaan dapat diintegrasikan ke dalam gerakan lingkungan yang lebih luas.
Melalui kolaborasi ini, para peneliti berharap dapat menemukan model inklusif yang dapat diterapkan di berbagai konteks budaya dan agama untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan ramah lingkungan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan akademis antara negara-negara yang terlibat, serta membuka peluang untuk penelitian lanjutan di masa depan.